Showing posts with label resolusi. Show all posts
Showing posts with label resolusi. Show all posts

Saturday, May 2, 2009

A Good Will

This past few days was really hard for me. It seems like i was in the middle of nowhere. I had nothing to do, had nowhere to go and the worst is that i had no motivation to do what i have to do.

Akhir-akhir ini, gw seperti dihadapkan pada kenyataan di hidup gw, pada suatu realitas di kehidupan yang sedang gw jalani ini, bahwa gw mempunyai banyak kewajiban yang harus gw lakukan, gw mempunyai banyak hal yang harus gw capai, gw mempunyai banyak hal yang seharusnya bukan menjadi prioritas saat ini tapi tetap gw kerjakan dan gw mempunyai banyak kebiasaan buruk yang harus gw hilangkan.

It all occurs to me at the 'perfect' timing. Ketika gw mulai merasa bosan dengan rutinitas yang gw jalani sehari-hari selama gw menyusun tugas akhir gw, ketika gw mulai kehilangan pegangan terhadap keyakinan dan rasa optimisme gw, semuanya baru gw sadari dan itu membuat semuanya menjadi lebih berat untuk gw lalui.

Hampir seminggu gw berada di Bandung dengan maksud menyelesaikan tugas akhir gw, tapi sejauh ini bisa dibilang gw belum melakukan apa-apa. Gw merasa beban yang lagi gw emban sekarang sangat berat dan gw memilih untuk menanggalkan beban itu dan melupakannya sejenak dengan harapan gw dapat memungut kembali beban itu dan menyelesaikan semua kewajiban gw secepat mungkin. Biasanya prinsip ini selalu berhasil gw terapkan, seberapa banyak kewajiban yang harus gw lakukan, gw selalu bisa menyelesaikannya. Tapi untuk kasus yang ini, gw merasa sangat jauh berbeda keadaannya (mungkin pengaruh umur juga kaliy ya, hehehe). Gw merasa harus melakukan sesuatu untuk kembali ke jalur semula, untuk mulai mengerjakan tugas akhir gw lagi. Beberapa jam yang lalu, gw belum menemukan sesuatu yang bisa mendorong gw untuk memulai lagi segala sesuatu yang harus gw kerjakan, sampai akhirnya gw memilih untuk menghabiskan malam minggu gw dengan menonton film sendirian di kost-an gw. Setelah lama memilih film apa yang mau gw tonton, akhirnya pilihan gw jatuh ke sebuah film lama yang sebelumnya sudah pernah gw tonton, tapi entah kenapa gw mau menonton lagi. Judul filmnya Good Will Hunting.



Awalnya gw ga punya motivasi apa-apa untuk menonton ulang film ini, cuma buat nemenin dan mengantar gw tidur aja, tapi ternyata gw malah jadi lebih serius nontonnya, bahkan gw mulai memahami pesan-pesan yang ada di dalam film itu setelah gw tonton untuk kedua kalinya beberapa menit yang lalu dan yang akhirnya bisa membuat gw berjanji kepada diri gw sendiri untuk mulai lebih menghargai hidup lebih dari hari-hari sebelumnya. Mungkin ketika gw mulai menulis tulisan ini, gw belum melakukan apa-apa untuk membuktikan janji gw ke diri gw sendiri. Tapi gw mulai merasakan suatu energi positif ada di dalam diri gw, untuk mulai bangkit lagi dan menjalani semua hal yang menjadi prioritas dalam hidup gw saat ini.

Oke, jadi bisa dikatakan gw telah menemukan kembali semangat di dalam diri gw melalui sebuah film lama yang tanpa sengaja gw tonton lagi beberapa menit yang lalu. Sebuah semangat yang gw sendiri juga percaya bahwa ini merupakan awal baru dari perjuangan gw untuk lulus dari kuliah gw dan mulai merencanakan hal-hal lain sesudahnya. Kemudian, apa sebenarnya maksud dari tulisan ini? Apakah gw hanya ingin menceritakan kalau gw telah merasa semangat lagi setelah gw menonton sebuah film yang gw pilih secara tidak sengaja dari beberapa film koleksi gw yang ada di kamar kost gw malam ini?

Apa yang gw sekarang sedang coba untuk membagi melalui tulisan ini adalah mengenai keyakinan, kekuatan dan kemauan yang kita punyai terhadap diri kita sendiri di dalam hidup ini. Buat gw setiap orang, baik dalam keadaan seterpuruk apapun, selalu mempunyai kesempatan untuk kembali bangkit dan melanjutkan hidupnya. Walaupun hal ini membutuhkan waktu yang mungkin cukup lama bagi sebagian orang, tapi selalu ada sisi positif dari setiap hal buruk yang mungkin telah terjadi terhadap hidup kita, untuk kemudian dijadikan sebagai sebuah pelajaran. Satu hal lagi yang kita tidak boleh lupa, adalah keyakinan kita terhadap Tuhan kita masing-masing. Buat gw pribadi, gw tidak percaya akan sebuah 'kebetulan'. Setiap apapun yang secara tidak sengaja telah terjadi, bagi penullis, bukanlah sebuah kebetulan melainkan sebuah bagian dari rencana Tuhan terhadap hidup kita. Alasan gw untuk memilih menonton Good Will Hunting dibandingkan dengan film-film lainnya, sehingga bisa berakibat positif ke diri gw, bukan merupakan suatu kebetulan. Buat gw hal-hal seperti ini tidak bisa dijelaskan secara logis, tapi gw selalu percaya bahwa sesuatu yang mungkin tidak kita kehendaki namun kemudian terjadi, maka hal itu memang sudah seharusnya terjadi seperti itu, bukan sebuah kebetulan yang terjadi karena misalnya kita menjatuhkan pilihan terhadap sesuatu berdasarkan permukaan koin yang muncul setelah kita lemparkan.

Kesimpulannya, YA, gw merasa sangat beruntung masih selalu bisa menjalani hari-hari gw didampingi oleh keluarga gw yang selalu memberikan kasih sayangnya kepada gw, sahabat dan teman yang selalu berada disekeliling penulis kapanpun penulis membutuhkan bantuan mereka. Dan yang paling utama, gw selalu bersyukur kepada Allah SWT yang selalu membimbing dan memberikan petunjuk kepada penulis setiap kali penulis menghadapi suatu masalah.



Never Lose Hope!!

Saturday, January 10, 2009

DILEMA

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dilema itu mempunyai dua arti; (i) situasi sulit yg mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yg sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan; (ii) situasi yg sulit dan membingungkan.

Ya, menurut gw sendiri, dilema itu adalah suatu perasaan yang bner2 susah buat dihadapin, karena umumnya situasi ini membuat kita berhadapan pada dua pilihan yang berakhir pada sebuah keputusan, yang entah akan membawa suatu ketenangan atau malah menghadirkan suatu penyesalan. Kalau seandainya gw disuruh milih, gw lebih milih untuk berada di dalam situasi dimana gw harus mengerjakan suatu pekerjaan yang melelahkan dibanding harus berada dalam dilema (tapi gw tetap lebih milih menghadapi dilema dibanding menghadapi situasi dimana gw harus berdiri sejauh 10 meter dari seekor kodok, hahahaha that's obvious !!!). Dan gw harus menghadapi kenyataan bahwa pada saat ini gw sedang menghadapi dilema.

Dilema itu sendiri sebenarnya bukanlah suatu hal yang menurut gw harus kita takuti. Dengan adanya dilema, itu berarti kita sedang dihadapkan pada dua pilihan atau lebih. Pilihan itu sendiri biasanya sering timbul setelah kita melakukan sesuatu, gw ga bisa menggambarkan sebuah korelasi yang jelas dengan timbulnya sebuah dilema tanpa sebelumnya melakukan sesuatu (correct me here please if i'm wrong, yah mungkin tidak semua kasusnya seperti itu siy). Dan buat gw, melakukan sesuatu itu (dalam konteks yang positif tentunya), entah akan berujung pada suatu keberhasilan atau kegagalan, jauh lebih baik dari pada tidak melakukan sesuatu. Terlibat dalam suatu hal (dalam konteks positif juga tentunya) jauh lebih baik pula dibanding diam dan tidak terlibat dalam suatu hal. Jadi, dilema kadang bisa merupakan sebuah hasil yang datang ke kita setelah kita melakukan sesuatu, yang akhirnya menempatkan kita pada dua pilihan.

Pilihan yang dihadapkan ke kita itu sendiri mungkin bukan lah sebuah pilihan yang saling bertolak belakang, bahkan kadang relatif mirip. Tapi sebagai manusia, kita selalu berharap bahwa dalam setiap kesempatan kita selalu bisa untuk memilih mana yang merupakan pilihan terbaik, yang mungkin hanya akan menghadirkan sedikit kerugian, baik untuk kita maupun orang lain. Yepp, meminimalisasi kerugian (untuk orang lain tepatnya) mungkin sebuah konsep pemikiran yang cukup berperan dalam hidup gw ketika gw sedang dihadapkan dalam sebuah pilihan. Gw kadang lebih condong untuk memilih sebuah pilihan yang lebih sedikit merugikan dan menyakiti orang lain dampaknya namun masih memberikan hasil positif untuk gw dibanding harus mengambil sebuah keputusan yang menghasilkan keuntungan yang jauh lebih menguntungkan tapi merugikan orang lain (gw ga bermaksud membohongi diri gw sendiri, tapi mungkin lebih tergantung dari situasi dan kondisinya juga ya, karena biar bagaimanapun kita tetap harus mementingkan kebutuhan kita sendiri).

Sebenarnya, dalam aspek kehidupan apa siy kita sering dihadapkan dalam suatu dilema? Buat gw, tentu saja dalam setiap aspek kehidupan sangat memungkinkan kita bertemu dengan sebuah dilema, tapi mungkin di gw pribadi, gw sering menghadapi dilema dalam sebuah hubungan pertemanan, hubungan akademik, hubungan dengan lawan jenis ("percintaan" mungkin maksud penulis disini, hahahaha paling up to date nih kayanya), dan mungkin nantinya dalam hubungan pekerjaan. Tapi aspek-aspek ini tetap tidak akan merubah satu hal, yaitu bahwa kita selalu dituntut untuk membuat pilihan terbaik. Sudah menjadi suatu hal yang sangat umum tentang cara menilai seseorang dengan melihat bagaimana cara dia menghadapi sebuah pilihan dan bagaimana cara dia mengambil keputusan itu. Hal ini sangat mencerminkan bagaimana pribadi sebuah individu. Kedewasaan juga bisa diukur dari aspek ini (mmhhmm, tapi kalau "cinta" ga tau deh bisa diukur apa engga, hahaha anyone?!).

Kemudian, bagaimana jika kita benar-benar sampai pada saat dimana kita harus membuat sebuah keputusan yang didasari oleh beberapa pilihan yang dilematis? Gw sendiri sebenarnya ga punya tips yang benar-benar manjur siy, karena kadang juga gw ga terlalu bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan, hehehehe (apalagi kalo udah nyampur sama emosi). Tapi mungkin ada beberapa hal yang biasanya gw pegang teguh ketika gw sedang menghadapi dua pilihan atau lebih, yah kurang lebih selama gw terus berpegang kepada hal-hal ini, gw bisa meminimalisasi rasa penyesalan gw kalau nantinya ternyata keputusan atau pilihan yang gw ambil itu bukan yang paling baik.

Pertama, "analisa" semua kondisi dan situasi yang terjadi ketika elo lagi dihadapkan dalam pilihan-pilihan tersebut. Analisa disini maksudnya ga terlalu formal kok. Yah, pokoknya melihat semua kemungkinan, mulai dari apa saja yang telah kita lakukan hingga akhirnya datang pilihan-pilhan ini sampai kepada akibat dan efek yang mungkin timbul dari berbagai pilihan yang nantinya akan kita ambil. Disini, ketenangan sangat diperlukan. Kalau bisa siy jangan panik, hehehehe kalo bisa loh yaa, pokoknya tarik nafas yang dalam, atur nafas kita, just take your time then start to analyze.
Kedua, mintalah saran kepada orang disekitar kita, yang mungkin lebih mengenal kita, yang sangat kita percaya atau mungkin orang-orang yang lebih mengenal situasi yang sedang kita hadapi. Dengan bercerita dan meminta saran kepada orang lain, sangat memungkinkan kita untuk melihat masalah ini dari berbagai sudut pandang yang berbeda, yang malah mungkin awalnya ga kepikiran sama sekali oleh kita. Kalau gw siy, hmm rajin bner kayanya cerita sama keluarga, teman atau sahabat-sahabat gw, hehehe dan gw emang sadar, begitu gw merasa gw nyaman ngobrol dengan seseorang, maka pada saat itulah gw akan memulai untuk bercerita atau mungkin sekedar mendiskusikan sesuatu, dengan motif yang berbeda-beda tentunya, bisa karena gw emang merasa gw bisa mendapatkan suatu pandangan yg lebih baik ketika gw berdiskusi dengan orang itu, bisa karena gw emang lagi butuh orang untuk mendengarkan cerita/apa yang lagi gw rasain atau bisa juga karena semata-mata gw ingin menarik simpati dari orang itu (mostly, ini pasti lg ngbrl sama lawan jenis, hahaha karena gw tertarik sama dia pastinya laaah).
Ketiga, tetap berpegang kuat pada apapun keputusan yang telah elo ambil. Maksud berpegang teguh disini tuh jangan plin-plan. I really hate this kind of a guy (yang berarti, gw kadang juga benci bgt sama diri gw sendiri yang selalu plin-plan ketika berhadapan sama masalah KITA). Yaa, ini emang the hardest part, dalam artian kita harus punya prinsip dan ketegasan, setelah kita siap mengambil sebuah keputusan, pertahankan keputusan itu, karena itu yang terbaik menurut kita. Begitu kita mulai goyah terhadap apa yang kita ambil, ga akan ada hal baik yang akan kita terima kecuali penyesalan yang berlipat. Oleh karena itu, pikirkan lah matang-matang sebelum mengambil sebuah keputusan.
Keempat, dan mungkin yang terakhir, ingat lah pada sebuah kata-kata just do your best and let GOD do the rest. Ya, setelah kita selesai menganalisa situasi dan segala kemungkinannya, setelah kita berkonsultasi dan meminta saran orang lain, sangat penting untuk kemudian menyerahkannya kepada Yang Maha Kuasa. Biarkan lah Tuhan yang mengatur segalanya, apapun itu kita harus percaya bahwa semua terjadi karena memang sudah diatur sedemikian rupa, tidak ada suatu kebetulan karena pada dasarnya selalu ada maksud dibalik semua yang sudah Tuhan berikan kepada kita (obviously, this last point it's not meant to any atheis people, ahhaha i don't believe about atheis people anyway, everybody must believe in God).

Untuk semua yang gw tulis diatas, mungkin kurang pas untuk elo semua coba terapin klo elo sedang berada dalam situasi dimana elo harus membuat sebuah keputusan secara cepat, klo itu siy mungkin poin terakhir aja yang paling efektif, banyak-banyak berdoa aja, hehehehe. Yah mungkin itu aja yang bisa gw tulis dan tentunya tanpa bermaksud menggurui juga kok (tapi gpp lah klo emg terlihat seperti menggurui, hell yes...this is my own blog, if you didn't like mine, i don't really give a sh*t, just start your own blog then start to write something, huehehehhe).

Monday, January 5, 2009

2008 - A Reflection; 2009 - A New Beginning



A REFLECTION

Tahun 2008 telah berakhir, semua pencapaian yang gw peroleh pada tahun itu hampir memenuhi semua target yang gw pasang. Ada beberapa pencapaian yang telah memenuhi perkiraan gw, ada pencapaian yang (ternyata) diluar perkiraan gw, dan masih ada beberapa hal yang belum dapat terpenuhi. Namun diatas semua itu, gw bersyukur bisa melewati tahun 2008 ini dengan baik.

Akhirnya, tahun 2008 kemaren gw berhasil menyelesaikan semua mata kuliah gw, sayang nya IPK yang gw dapet masih sedikit dibawah target gw, tapi gpp lah, daripada ngulang-ngulang mata kuliah lg, capek, hehehe...
Tapi yang mungkin paling membanggakan dan mencengangkan adalah.... yapp, it's my internship program at Hadiputranto, Hadinoto and Partners, one of the biggest lawfirm in Indonesia. Sebenernya bukan tempat nya, tapi pengalaman kerja yang gw dapet yg paling penting, gw ga pernah nargetin untuk dapet pengalaman kerja di tahun 2008 lalu, karena buat gw, yang penting kuliah gw cpet selese, nilai nya bagus2, dan cepet2 nyusun skripsi, hehe and all i can say is 'alhamdulillah', hehehe what a gift for me !!
Sementara itu, yang belum tercapai di tahun 2008, wuuuw masih sangat banyak, tapi mungkin sifatnya lebih ke perbaikan diri aja, gw siy awal tahun 2008 nargetin untuk rajin shalat 5 waktu, ngurangin/berhenti ngerokok, bebas alkohol (hahahha susah bener kaya nya klo masih sering ketemu 'my best drinking buddies' di Bandung), trus gampang bangun pagi, hehehhe klo yg terakhir siy sebenernya udah jago bangun pagi, tapi klo lg di Bandung doank, klo di Jakarta kebo nya kumat, it's really hard to wake up in the morning when u had a comfortable sleep in your own room !!!
Satu hal yang mungkin ga patut dibanggakan atau diceritain disini (tapi tetep gw tulis disini, karena gw mau nulis itu, hehehe) adalah selama tahun 2008 gw ga punya pacar, what a poor boy, huks huks, hahahha but that's fine for me actually, i spend so many precious time alone or with my buddies, and it really help me to know myself well, developing myself and to understand other people (underlined, hehehe).

Overall, it was such a blessing year for me, there's a lot of things happen to me, a lot of 'fight' i went thru, and a lot of happiness i shared with people i loved.

A NEW BEGINNING

Dan sekarang, tahun telah berganti...
resolusi, harapan dan cita-cita kembali diterbangkan di awal tahun untuk kemudian dicapai di kemudian hari (hahahaha manstab bahasa nyoo). Dan buat gw pribadi, keseluruhan tahun ini kedepannya akan menjadi pilihan buat gw, apakah gw akan membuat tahun 2009 ini menjadi tahun yang biasa-biasa aja?? apakah gw akan membuat tahun 2009 ini menjadi lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya?? atau apakah gw telah siap untuk membuat tahun 2009 ini menjadi lebih baik, jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya??

Tentu saja pertanyaan terakhir diatas menjadi pertanyaan yang lebih gw pikirin dari pertanyaan lainnya, tapi untuk membuat tahun ini lebih baik ada beberapa faktor penting yang akan terlibat, dan yang terpenting buat gw adalah KEMAUAN, yepp kemauan untuk berubah dan belajar. Tahun 2009 ini gw punya waktu sekitar lebih dari 350 hari untuk berusaha, untuk kembali mendatangkan senyum dan kebahagiaan pada penghujung tahun ini, dan itu semua tergantun pada diri gw sendiri, apakah gw memiliki kemauan yang cukup untuk kembali berusaha mengejar apa yang gw mau, dalam segi kehidupan apapun itu, baik akademis, karir atau kehidupan (baca: percintaan), dan juga untuk terus belajar dalam segala hal.

Banyak resolusi serta harapan yang udah gw buat, namun diatas semua itu, gw selalu berdo'a agar gw, keluarga gw serta orang-orang yang gw sayangin, selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, selalu diberi kesehatan dan selalu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Dan seiring dengan harapan dan do'a itu, gw selalu optimis, bahwa tahun ini gw masih bisa berusaha untuk menjadi lebih baik lagi, menjadi seorang yang bisa diandalkan, baik hati, rajin, pintar, dermawan dll (hahahahaha). Dan terakhir, gw juga selalu percaya bahwa elo semua ga bakal merugi selama elo semua tetap berusaha dan berdo'a kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Welcome 2009, May God Always Bless Us !!